THE GREAT GATSBY
ROMEO AND JULIET VERSI FITZGERALD
Judul:
The Great Gatsby
Year:
2013
Director:
Baz Luhrmann
Cast:
Leonardo DiCaprio, Carey Mulligan, Tobey Maguire, Joel Edgerton
Duration:
143 mins.
Genre:
Drama, romance
ROMEO AND JULIET VERSI FITZGERALD
Judul:
The Great Gatsby
Year:
2013
Director:
Baz Luhrmann
Cast:
Leonardo DiCaprio, Carey Mulligan, Tobey Maguire, Joel Edgerton
Duration:
143 mins.
Genre:
Drama, romance
The Great Gatsby boleh dibilang menjadi
ajang reuni bagi Baz Luhrmann dan Leonardo DiCaprio. Ya, setelah sama-sama
terlibat dalam film Romeo+Juliet
tahun 1996, sang sutradara kembali mempercayakan peran utama dalam filmnya pada
Leonado. The Great Gatsby, yang
sejatinya adalah sebuah novel sastra karangan F.Scott Fitzgerald pada tahun
20-an, pernah beberapa kali diangkat ke layar kaca maupun layar lebar. Namun,
film terakhir yang dirilis pada musim panas 2013 lalu ini terasa begitu
istimewa bagi penulis. Film ini dianggap paling mampu menggambarkan jalan
cerita berikut suka duka yang hendak disampaikan oleh Scott Fitzgerald.
Menampilkan bintang-bintang papan atas Hollywood seperti Leonardo DiCaprio,
Tobey Maguire, Carey Mulligan, dan Joel Edgerton, The Great Gatsby menjadi salah satu film terbaik pada tahun 2013
menurut penulis.
SINOPSIS
Film ini
sebenarnya diceritakan melalui seorang narrator, Nick Carraway (Tobey Maguire)
yang harus menjalani rehabilitasi akibat ketergantungan alkohol. Disini ia
kemudian diminta untuk menulis mengenai kenangan-kenangan mengenai dirinya
ataupun yang berhubungan dengan itu. Nick lalu memilih menceritakan kisah saat
ia pertama kali tiba di New York, untuk belajar tentang ekonomi sekaligus
bekerja di Wall Street.
Nick yang baru
pertama kali mengunjungi New York menyewa sebuah tempat tinggal di Long Island,
tepatnya di wilayah West Egg, sebuah rumah kecil yang berdiri di antara
rumah-rumah megah kalangan elit. Nick menyadari bahwa tepat disamping rumah
kecilnya berdiri sebuah rumah mewah bak istana milik seorang pria kaya
misterius.
Nick Carraway
baru menyadari siapa pria itu saat ia berkunjung ke rumah sepupunya Daisy
(Carey Mulligan), yang menikah dengan teman Nick sewaktu di Yale, Tom Buchanan
(Joel Edgerton). Di rumah itu juga hadir seorang pegolf wanita terkenal bernama
Jordan Baker (Elizabeth Debicki). Dari pertemuan itu Nick akhirnya tahu bahwa
jutawan yang tinggal di sebelah rumahnya adalah Gatsby, sosok yang kerap
mengadakan pesta mewah setiap akhir pekan yang selalu dihadiri orang-orang New
York dari berbagai kalangan.
Yang mengejutkan
bagi Nick adalah, bahwa beberapa hari kemudian Nick menerima undangan langsung
dari Gatsby untuk menghadiri pestanya. Maka pada akhir pekan berikutnya Nick
berkunjung ke “istana” Gatsby, dan benar saja, ratusan orang dari kalangan
borjuis Kota New York datang ke pesta Gatsby dengan berbondong-bondong tanpa
undangan. Hanya Nick yang diundang. Di pesta itu Nick sempat bertemu kembali
dengan Jordan Baker, sebelum akhirnya Nick bertemu langsung dengan sang tuan
rumah, Gatsby (Leonardo DiCaprio).
Nick kaget
mendapati pria misterius yang dalam beberapa hari terakhir diamatinya adalah
seorang pria muda yang tampan, jauh dari
yang sempat ia pikirkan. Nick sebelumnya sempat melihat sosok Gatsby berdiri
di pinggir dermaga sambil berusaha meraih seberkas sinar hijau yang muncul dari
seberang teluk.
Sejak pesta
tersebut, Nick mulai menjalin pertemanan dengan Gatsby, walaupun ternyata masih
banyak hal yang belum diketahuinya tentang sosok misterius Gatsby. Semuanya
mulai menjadi jelas ketika suatu saat Gatsby meminta sebuah bantuan pada Nick.
Sebuah bantuan yang tidak terpikirkan oleh Nick sebelumnya. Melalui Jordan
Baker, Gatsby meminta Nick untuk mengundang sepupunya, Daisy untuk minum teh.
Tanpa sepengetahuan Nick, Gatsby ternyata menjalin hubungan dengan Daisy 5
tahun lalu, namun harus berpisah karena Gatsby harus ikut dalam perang dunia
pertama. Saat perang usai, Gatsby yang masih berstatus pria miskin menolak
untuk kembali dan meminta Daisy untuk menunggunya sampai ia sukses dan menjadi
kaya. Namun setahun kemudian, Daisy justru dilamar oleh Tom Buchanan, seorang
anak konglomerat New York. Sekarang setelah 5 tahun, Gatsby kembali masih
dengan cintanya yang sama terhadap Daisy. Ia datang dengan kekayaannya,
membangun sebuah rumah mewah dikawasan West Egg, tepat berseberangan dengan
rumah Daisy di seberang teluk di Kawasan East Egg. Gatsby juga rutin
menyelenggarakan pesta mewah tiap minggunya, berharap Daisy juga berkunjung ke
pestanya, namun itu tidak pernah terjadi.
Akhirnya pada
suatu sore, Nick memenuhi permintaan Gatsby. Nick mempertemukan Gatsby dan
Daisy dalam sebuah jamuan minum teh di rumahnya. Gatsby yang terlihat grogi
terus diyakinkan oleh Nick bahwa Daisy hanya merasa malu, persis seperti Gatsby.
Setelah kejadian
sore itu, pertemuan antara Gatsby dan Daisy pun terus berlangsung. Baik Gatsby,
Daisy, maupun Nick dan Baker pun tahu bahwa keduanya masih saling mencintai.
Terlebih mendapati kenyataan bahwa Tom, suami Daisy juga bukanlah suami yang
baik, yang kerap berselingkuh dengan wanita lain di New York.
Hubungan antara
Gatsby dan Daisy lambat laun tarcium juga oleh Tom. Gatsby yang sudah merasa
muak dengan kesombongan Tom dan kelakuannya mendesak Daisy untuk mengatakan
kalau dirinya hanya mencintai Gatsby dan tak pernah mencintai Tom. Dalam keadaan
tertekan Daisy merasa panik dan memilih kabur ke rumahnya dengan mengendarai
mobil Gatsby ditemani oleh Gatsby.
Di perjalanan,
tragedi itu akhirnya terjadi, Myrtle (Isla Fisher) yang merupakan selingkuhan
Tom berlari kearah mobil Gatsby karena mengira mobil itu dikemudikan oleh Tom.
Daisy yang sedang menyetir dalam keadaan stress menabrak Myrtle hingga tewas.
Untuk melindungi Daisy, Gatsby akhirnya meminta pada Nick untuk tidak
mengatakan bahwa Daisy-lah yang menyetir. Gatsby rela disalahkan atas
kecelakaan yang terjadi.
Malam itu,
setalah semua yang terjadi, ditemani oleh Nick, di rumah mewahnya Gatsby terus
menunggu telefon dari Daisy hingga pagi hari. Pagi harinya, Nick pamit pada
Gatsby untuk kembali bekerja, sementara Gatsby terus menunggu telefon dari
Daisy mengenai rencana mereka untuk pergi meninggalkan New York. Petaka bagi
Gatsby terjadi saat ia sedang berenang pagi itu. George Wilson, (Jason Clarke),
suami Myrtle yang merasa sakit hati pada Gatsby yang dianggap telah
berselingkuh dan membunuh istrinya datang ke rumah Gatsby dan membunuh Gatsby
dengan sebuah pistol.
Hari itu, Gatsby
meninggal dengan menanggung semua kesalahan dari orang-orang di sekitarnya. Ia
dituduh telah berselingkuh dengan Myrtle, menabrak Myrtle hingga tewas, dan juga
tuduhan akan kasus korupsi yang menghasilkan kekayaannya. Namun Nick sebagai
seorang teman tahu bahwa semua itu tidak benar. Pada hari pemakaman Gatsby, tak
satupun orang yang hadir kecuali Nick. Bahkan Daisy pun memilih pergi bersama
suaminya pindah keluar kota. Kenyataan ini membuat Nick jijik dan kemudian
meninggalkan Kota New York dengan begitu banyak kenangan indah dan menyakitkan
bersama sahabatnya Gatsby. Bagi Nick, satu-satunya orang yang tidak pernah
membuatnya merasa jijk dan benci hanyalah Gatsby.
REVIEW
Luhrmann kembali
dengan gayanya dalam sebuah film. The
Great Gatsby tampak menjadi sebuah karya ambisius bagi sutradara berdarah
Australia ini. Setelah sukses dengan Moulin
Rouge! (2001), Luhrmann terlihat ingin melakukan hal yang sama dengan The Great Gatsby. Mengusung tema cinta
nan tragis yang terlihat pada endingnya, plus DiCaprio sebagai pemeran utama,
semakin mengingatkan penulis pada karya Luhrmann yang lebih lawas lagi, Romeo+Juliet (1996).
Secara garis
besar, The Great Gatsby adalah sebuah
film tentang perjuangan cinta yang berakhir tragis, namun dibungkus dengan
bumbu-bumbu glamor, penuh warna, dan cenderung hedonis khas masyarakat New York
tahun 1920-an. Film-nya sendiri terlihat sangat mirip dengan karakter utama
Gatsby. Terlihat menawan dan serba mewah di luar, namun sangat rapuh dan
menyimpan kepedihan yang teramat sangat di dalamnya.
Namun demikian
Luhrmann, dirasa masih kurang mampu membuat kesan yang kuat pada tokoh
Gatsby. Tokoh Gatsby sendiri rasanya
masih ditampilkan ditengah kesimpang-siuran karakter yang sebenarnya. Meskipun
menjelang bagian akhir film Nick Carraway sempat menuturkan siapa sebenarnya
Jay Gatsby dan asal muasalnya, penjelasan ini dirasa belum cukup untuk meyakinkan
penonton mengenai siapa Gatsby sebenarnya, hal yang berefek pada kurangnya
simpati yang diberikan penonton terhadap Gatsby setelah kematiannya.
Dalam penyajian
jalan ceritanya, Luhrmann dianggap mampu menutupi plot awal film yang dirasa
agak membosankan dengan adanya scene-scene
yang menampilkan pesta-pesta megah nan glamor, serta dihiasi tata busana dan
efek visual yang memanjakan mata. Tata musik dan backsound yang ditampilkan secara apik oleh Jay-Z juga menjadi
nilai plus tersendiri bagi film ini, meskipun terkesan agak berlebihan untuk
sebuah film yang ber-setting tahun
20-an.
Deretan Cast
yang terlibat dalam film ini juga mampu memberikan “nafas” tersendiri. Leonardo
DiCaprio sudah tidak perlu diragukan lagi kualitas aktingnya. Bahkan boleh
dibilang ini adalah salah satu penampilan terbaik DiCaprio sejauh ini. Aktingnya
kali ini jelas sudah jauh lebih dewasa dibanding saat bekerja sama dalam film
Luhrmann sebelumnya, Romeo+Juliet. DiCaprio mampu memainkan perannya sebagai
seorang pria terhormat nan kaya raya melalui gaya bicara, sorot mata, bahkan
dengan senyuman dan lambaian tangan yang ia tujukan kepada sahabatnya, Nick
Carraway. Hal yang sama sekali berbeda kalau kita bandingkan dengan aktingnya
dalam film lain seperti saat menjadi penyelundup berlian dalam Blood Diamond (2006). Diluar dari kurang
maksimalnya sang sutradara dalam mengeksploitasi karakter Jay Gatsby, Leonardo
boleh dibilang berhasil melaksanakan tugas yang nyaris sempurna sebagai Jay
Gatsby.
Carey Mulligan
juga dianggap sukses dalam memerankan karakter Daisy Buchanan. Setelah tampil
dengan gaya vulgar dan cenderung urakan dalam film Shame garapan Steve McQueen pada 2011, Mulligan bertransformasi
menjadi gadis dewasa, manis, dan mampu memikat penonton dengan tatapan innocence-nya baik saat tertawa maupun
saat berurai air mata. Hanya saja, Mulligan dianggap kurang mampu menghasilkan chemistry yang maksimal dengan DiCaprio,
lawan mainnya sebagai pemeran utama. Akting yang dibangun Mulligan bersama
DiCaprio sebagai Daisy-Gatsby dianggap masih belum mampu menyamai kulitas yang
dihasilkan oleh DiCaprio dan Kate Winslet sebagai Jack-Rose dalam Titanic.
Joel Edgerton
yang memerankan Tom Buchanan juga tampil mengejutkan. Setelah tampil dalam
wujud seorang pria yang sangat menyayangi keluarga dan rela melakukan apa saja
demi anak dan istrinya dalam Warrior
(2011), Edgerton tampil dengan peran yang berbeda kali ini. Tom Buchanan yang
ia perankan adalah sosok pria kaya yang gemar bermain api di belakang istrinya.
Tampilan khas bangsawan New York tahun 20-an dan dihiasi kumis hitamnya semakin
mempertegas kesan sombong dan arogannya. Dan harus diakui, Edgerton sukses
memerankan tokoh Tom Buchanan ini. Selain DiCaprio, ia boleh dibilang sebagai
tokoh lain yang mampu memberikan nyawa dalam film ini, bahkan kontribusinya
terasa lebih besar ketimbang Carey Mulligan sendiri.
Tobey Maguire
seharusnya mampu memberikan kontribusi yang lebih nyata dalam film ini. Namun
tidak seperti yang seharusnya, Maguire dirasa tampil terlalu standar, tidak
jelek tapi juga tidak bisa dikatakan istimewa. Bahkan selain sebagai narator
dan mak comblang antara Gatsby dan
Daisy, perannya bisa dibilang tak berarti apa-apa. Hanya di bagian akhir
Maguire baru dianggap mampu tampil selayaknya Nick Carraway sebagai seorang
sahabat dan orang yang benar-benar peduli pada Gatsby. Terlebih di bagian akhir
ini pulalah kita baru mendapati bahwa Carraway juga yang menyimpan semua fakta
dan kebenaran mengenai Gatsby.
Jason Clark dan
Isla Fisher juga tampil baik meskipun diberikan ruang yang tidak terlalu luas
oleh Luhrmann. Namun ruang yang serba terbatas itu mampu dimaksimalkan oleh
mereka menjadi salah satu sumber masalah melalui peran mereka sebagai George
Wilson dan Myrtle.
Terakhir yang
cukup menyita perhatian adalah sosok Jordan Baker yang diperankan oleh
Elizabeth Debicki. Sebagai aktris yang relatif cukup baru, Debicki terlihat
tidak kagok ketika harus bermain bersama nama-nama besar seperti DiCaprio,
Maguire, dan Mulligan. Bahkan menurut penulis, Debicki mampu menjadi daya tarik
tersendiri dalam hampir setiap scene
dan shoot kamera yang menampilkan
dirinya, baik pada saat berkata-kata maupun saat diam.
Secara umum,
penulis merasa bahwa The Great Gatsby
karya Luhrmann kali ini mampu menjadi interpretasi terbaik dari novel karya
Fitzgerald. Bahkan mampu tampil lebih baik dibanding Romeo+Juliet dan tidak kalah dengan Moulin Rouge! yang dianggap sebagai film terbaik Luhrmann sejauh
ini.
Dengan mengusung
tema yang sebenarnya tidak bisa dibilang baru, penulis tetap mampu melihat The
Great Gatsby sebagai salah satu film drama-romance
terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Pada akhirnya, The Great Gatsby
merupakan sebuah film yang sangat direkomendasikan oleh penulis kepada anda
yang menyukai kisah cinta tragis ala Romeo-Juliet, dan disertai tambahan
musikalisasi glamor, harmonis, dan penuh warna khas Moulin Rouge!. (amn.)
RATING:
IMDb : 7.3/10
Rotten Tomatoes : 49%
Rating Penulis : 8.7/10